Penulis: indobotpusat

Indonesia mengalami peningkatan populasi penduduk sekitar 273,52 juta jiwa. Peningkatan populasi tersebut berdampak pula pada peningkatan jumlah kendaraan yang dimiliki oleh warga Indonesia. Salah satu lonjakan kenaikan kendaraan yang dialami adalah kenaikan penggunaan kendaraan mobil, dimana berdasarkan data yang diperoleh sekitar 19,1 juta mobil. Peningkatan kendaraan mobil berbanding lurus dari adanya parkir di Indonesia. Jumlah parkir yang terus meningkat terutama di tempat publik seperti mall, rumah sakit, dan lainnya. Namun, sayangnya Indonesia belum memiliki sistem parkir yang efektif. Terbukti masih banyaknya kemacetan yang terjadi di badan parkir dan problematika lainnya. Oleh karena itu perlu adanya sistem parkir cerdas seperti FPL (Find Parking Load) untuk menjawab permasalahan tersebut. FPL merupakan sebuah sistem parkir cerdas yang dilengkapi QR Code sebagai akses masuk parkir yang memiliki keungguluan berupa sistem monitoring slot kendaraan, pewaktu, dan pembayaran. Tujuan dari sistem ini adalah sebagai langkah awal untuk dapat mentertibkan, menjaga kenyamanan keamanan pengguna parkir terutama mobil.

Ide dari perancangan project ini karena data dari BPS (Badan Pusat Statistik) yang menunjukkan bahwa mayoritas kebakaran di ibukota terjadi di perumahan. Penyebab utama dari kebakaran di perumahan salah satunya adalah menjalarnya api karena kebocoran dari kepala serta selang regulator gas LPG. 

Sehingga, kami menciptakan project ini untuk mendeteksi potensi dan memadamkan kebakaran. Selain untuk memberi keamanan dari kebakaran, project kami juga dikembangkan untuk memberi kenyamanan dalam beraktivitas kuliner di dapur. Project ini didesain untuk menarik perhatian pemilik rumah Indonesia yang terbiasa dalam menggunakan teknologi serta yang sangat mendukung perkembangannya.

Internet of Things (IoT) telah membawa perubahan besar dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam infrastruktur dan transportasi. Di Indonesia ada beberapa kota yang sudah memiliki jembatan buka tutup yang memungkinkan kapal untuk bisa menyeberangi atau melewati jembatan tersebut, namun hal itu dirasa kurang efisien karena masih harus dioperasikan secara manual oleh operator jembatan. Dengan adanya IoT, sistem buka tutup jembatan akan menjadi lebih efisien dan akurat. Diperoleh dari data sensor yang diterima, kemudian sistem otomatis akan menentukan apakah jembatan harus dibuka atau tidak berdasarkan situasi dan kondisi yang ada.

Terdapat beberapa permasalahan yang dialami petani di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pertama, ketidak efektifan waktu karena dengan jarak yang lumayan jauh sekitar 1.7 KM, petani harus pulang pergi dari rumahnya menuju greenhouse demi merawat kebun melon. Kedua, keamanan kebun melon pun ikut menjadi isu dibalik pembuatan Cantaloupe karena tidak jarang ketika akan panen, melon tersebut hilang dicuri orang. Ketiga, pada saat itu penyiraman masih dilakukan menggunakan cara manual sehingga air yang disiramkan pada tanaman cenderung tidak terkontrol. 

Hal ini tentunya berakibat pada pembengkakan biaya pengeluaran air yaitu rata-rata perbulan petani harus membayar sebesar Rp 188.000. Isu yang terakhir berkaitan dengan Revolusi 5.0. Wujud masyarakat di revolusi 5.0 adalah masyarakat cerdas berbasis teknologi, termasuk juga teknologi pertanian yang menjadi kunci transformasi pertanian. Hal ini membuat petani dapat memonitoring dan mengontrol lahan pertaniannya secara tepat dan realtime dengan memanfaatkan sistem Internet of Things (IoT) yang tertanam dalam sebuah mobile apps. 

Rumah disebut sebagai kebutuhan dasar karena rumah berperan besar terhadap sebagian besar aspek kehidupan manusia. Informasi pribadi dan bersifat rahasia dapat ditemukan di dalam rumah dan rumah juga dapat disebut investasi terbesar dalam hidup. Pada setiap rumah juga terdapat pintu yang merupakan tempat masuk atau keluar untuk memulai kegiatan sehari-hari, baik itu orang maupun barang. Banyak sekali yang masih meggunakan kunci konvensional sebagai keamanannya, yang cukup mudah untuk dibobol entah menggunakan kawat atau alat sejenisnya. Product “Perancangan Sistem Optimasi Kunci Pintu IoT” menggunakan Mobile dengan aplikasi yang bernama “Kunci Ku” yang dapat dikontrol dari jarak jauh sangat berguna oleh semua kalangan.

Yang melatar belakangi kelompok kami mengambil topik pembahasan mengenai kampus pintar, dimana dengan berkembang pesatnya teknologi IT yang memberikan kemudahan dalam menunjang sebuah aktivitas menjadi lebih praktis. Seperti Permasalahan yang diketahui bahwa kurangnya pemeliharaan lampu penerangan di gedung kampus (lupa mematikan lampu), kurangnya perawatan seperti penyiraman yang tidak teratur yang dapat menyebabkan tanaman menjadi kering, lalu sistem alarm kebakaran yang kurang efektif sehingga menyebabkan kurang menyadari keberadaan kebakaran secara tepat. 

Oleh karena itu, salah satu ide yang menarik dari IoT yang akan kami kembangkan ialah smart light, smart plant dan smart fire detector yang terintegrasi dalam 1 interface dapat dimonitoring dengan aplikasi mobile.

Dapur merupakan bagian penting dari rumah atau bangunan. Segala aktivitas terkait makanan dilakukan di dapur, mulai dari penyimpanan bahan pangan, memasak, hingga menyajikannya. Namun, dapur memiliki risiko tinggi akan kebakaran ataupun ledakan akibat kebocoran gas. Di sisi lain, suhu dan kelembaban yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi kualitas bahan pangan yang disimpan. Oleh karena itu, kami membuat Kitchen Guardian yang merupakan sebuah sistem monitoring kebocoran gas, suhu, dan kelembaban pada dapur berbasis Internet of Things yang dapat mencegah adanya kebocoran gas dengan peringatan alarm, serta membantu pengguna dalam memonitor suhu dan kelembaban pada dapur melalui smartphone. Adapun target pengguna dari Kitchen Guardian yaitu para pengguna dapur, seperti ibu rumah tangga maupun anggota keluarga lainnya, serta para juru masak di dapur hotel dan restoran.